Sejarah Togel Online di Indonesia

Togel online adalah salah satu jenis permainan judi online populer yang memiliki banyak peminat. Sebelum mendapatkan nama “satelittogel” seperti sekarang, permainan judi ini rupanya memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Simak bagaimana perkembangan sejarah togel online dari awal sampai sekarang berikut ini.

Bermula Masuk Togel Di Era Penjajahan Belanda

Konsep permainan togel dipercaya sudah ada sejak masa pemerintahan Dinasti Han Tiongkok, yaitu antara tahun 205 – 187 SM. Kala itu, permainan togel masih dalam bentuk yang sangat sederhana berupa gambaran kayu. Selanjutnya, permainan ini terus berkembang dan menyebar ke seluruh belahan dunia hingga masuk ke Indonesia pada era penjajahan Belanda.

Di Indonesia, jenis permainan judi ini mulanya dikenal dengan sebutan lotre toto. Pada saat itu, lotre toto terbilang cukup laris di kalangan masyarakat bangsawan ataupun pribumi. Saking larisnya, pemerintah kala itu sampai membangun sejumlah pusat perjudian di beberapa daerah besar di Indonesia seperti Batavia dan Surabaya.

Dilarang di Masa Pemerintahan Soekarno

Setelah Indonesia merdeka, Soekarno selaku presiden pertama RI mulai mengeluarkan sejumlah kebijakan dan aturan-aturan baru untuk memajukan bangsa. Salah satunya adalah mengeluarkan KEPPRES nomor 114 tahun 1965 yang melarang semua bentuk perjudian lotre di wilayah Indonesia karena dianggap “merusak moral bangsa”.

Aturan ini dikeluarkan Soekarno pada masa pembentukan Manifesto Politik (Manipol) yang bertujuan untuk merevolusi budaya bangsa. Sayangnya, kebijakan Manipol tidak bisa bertahan lama pada saat itu karena pengaruh krisis ekonomi dan perpecahan yang terjadi di internal angkatan darat sehingga memicu peristiwa G30SPKI.

Lotre Toto sebagai Alternatif Sumber Pendanaan

Memasuki era pemerintahan Soeharto, perjudian lotre toto di Indonesia mulai dilegalkan kembali dan dikelola oleh pemerintah pusat dan daerah agar lebih mudah pengawasannya.

Pada masa orde baru saat itu, pemerintah menggunakan dana togel untuk mendukung program dan pembangunan dalam negeri. Misalnya, pada tahun 1968, Pemerintah Surabaya menjual Lotte (singkatan dari Lotre Totalisator) untuk mengumpulkan dana demi menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) pada tahun 1969.

Selain itu, ada juga contoh lotre toto lainnya seperti Nasional Lotre (Nalo), Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah (KSOB), hingga lotre Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB) yang sangat kontroversi pada saat itu karena diduga terjadi penggelapan dana sebesar 221 miliar Rupiah.

Lahirnya istilah Togel

Bak panggang jauh dari api, perjudian lotre toto yang mulanya dilegalkan kembali untuk membantu pemerintah mewujudkan program dan rencana pembangunan nasional justru menimbulkan permasalahan moral yang baru, yaitu korupsi.

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah kembali melarang perjudian lotre di tanah air setelah menerima desakan yang cukup kuat dari sejumlah organisasi besar di Indonesia seperti MUI dan NU.

Walaupun lotre toto sudah resmi dilarang di Indonesia, masyarakat yang sudah terlanjur hobi dengan permainan judi ini tentunya akan sulit untuk berhenti. Alhasil, mereka memutuskan untuk tetap bermain judi toto secara diam-diam.

Karena dilakukan secara diam-diam, istilah lotre toto pun perlahan-lahan mulai diganti menjadi Togel yang merupakan singkatan dari Toto Gelap atau judi toto yang dimainkan secara sembunyi-bunyi.