Dengan kerja sama internasional, pemerintahan Indonesia merencanakan untuk kurangi emisi gas rumah kaca sejumlah 41%, atau lebih dari 1,02 miliar ton karbon dioksida (CO2), di tahun 2030, menurut Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong.
“Indonesia memiliki komitmen turunkan emisi gas rumah kaca sejumlah 29 % dengan business as usual (BAU) pada 2030, dan sampai 41 % dengan support internasional,” ucapnya dalam tayangan jurnalis yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Minggu.
“Di tahun 2030, 29% akan sesuai dengan 826 juta ton CO2 dan 41% akan sama dengan lebih dari 1,02 miliar ton CO2,” sambungnya.
Wakil menteri mengatakan jika pemerintahan Indonesia dan anggota warga internasional yang lain sudah meratifikasi Paris Climate Agreement dan ajukan Nationally Determined Contribution (NDC) yang merinci prediksi kekuatan pengurangan emisi gas rumah kaca.
dia memvisualisasikan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 sebagai waktu untuk mencerminkan perolehan dan meneruskan usaha untuk pecahkan permasalahan lingkungan, seperti kurangi emisi gas rumah kaca.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja bersama dengan Kolaborasi Intelek mensponsori “Indonesia Climate Change Virtual Expo dan Komunitas 2021” pada Sabtu (6/5), dalam rencana mengingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni.
Beragam project yang ditujukan untuk tingkatkan usaha pengaturan imbas peralihan cuaca, terhitung pengembangan untuk penuhi janji nasional untuk kurangi emisi gas rumah kaca, ialah sisi dari acara virtual 6 bulan itu.