Cappadocia, Menjadi Tempat Favorit Liburan Orang Indonesia
Dikenal karena formasi batuannya yang unik dan wisata balon udara yang menakjubkan, Cappadocia adalah keajaiban alam populer di Turki. Batu – batu besar seperti sarang lebah menjulang dari dataran tinggi Central Anatolia dan memberikan latar belakang sejarah yang sama menarik. Wilayah itu pernah menjadi jantung Kekaisaran Het dan kemudian melahirkan beberapa filosofi Kristen paling awal. Cappadocia sekarang menjadi tujuan wisata utama dengan banyak fakta menarik untuk dijelajahi.
Terbentuknya Cappadocia dan Kehidupan Disana
Tiga sampai empat juta tahun yang lalu letusan gunung berapi yang menjalar di Anatolia membentuk apa yang sekarang dikenal sebagai Cappadocia atau ‘Kastil Kapas’. Bentang alam Cappadocia dibentuk oleh erosi gunung berapi. Abu tebal mengembun menjadi batuan lunak, yang disebut tufa dan terkikis seiring waktu oleh angin dan air. Hal ini menciptakan bebatuan ikonik yang kita lihat sekarang.
Nama Cappadocia berasal dari bahasa Persia yaitu Katpaktukya yang berarti ‘tanah kuda yang indah’ karena pada zaman dahulu daerah ini terkenal dengan persembahan kudanya. Kuda masih penting bagi penduduk setempat yang menyebut rumah Cappadocia dan mereka juga menawarkannya sebagai transportasi alternatif bagi pengunjung.
Ada sejumlah kota bawah tanah di Cappadocia, beberapa terhubung dengan terowongan. Permukiman bawah tanah ini dimungkinkan berkat kelenturan batuan lunak. Banyak yang terbuka untuk pengunjung, tetapi sebagian besar tanah di daerah itu adalah milik pribadi.
Ada sebanyak 600 gereja yang dibentuk dari batuan lunak Kapadokia dan mungkin masih banyak lagi yang belum ditemukan. Gereja – gereja ini berasal dari abad pertengahan dan menampilkan lukisan dinding yang sangat indah. Warna dan detail yang menakjubkan selama berabad-abad tetap bertahan pada beberapa gambar yang dilukis dan ditulis oleh penduduk setempat.
Terdapat Destinasi Wisata Favorit Berupa Balon Udara
Balon udara Cappadocia dengan cepat menjadi salah satu item daftar perjalanan paling umum di dunia. Terbang dengan mulus di atas bebatuan bersejarah yang terdapat di Kota Goreme dengan lebih dari 100 balon lainnya saat matahari terbit. Sesuatu yang kebanyakan turis tidak sadari sebelum mereka tiba di Cappadocia adalah balon udara tidak terbang setiap hari. Padahal, jika angin terlalu kencang mereka tidak bisa terbang karena tidak ada rem pada balon dan bisa berbahaya. Untuk dapat terbang, mereka membutuhkan cuaca yang tenang.
Pemandangan yang diberikan juga sangat menakjubkan. Saat matahari terbit merupakan incaran semua turis yang berkunjung kesana karena pantulan sinar matahari yang menyinari bebatuan sangat indah. Untuk dapat mengakses balon udara ini, para turis harus membooking 2 sampai 3 hari sebelomnya terlebih dahulu. Biayanya pun cukup mahal namun merupakan hal yang wajar dengan apa yang diterima.